Olahraga

H. Uus Susansyah Dukung Model Koperasi AA Garut: Terobosan Baru Industri Voli!

H. Uus Susansyah Dukung Model Koperasi AA Garut: Terobosan Baru Industri Voli!
Uus Susansyah dan Fajar Santika (DPanji). (Berandamedia.com)

Berandamedia.com – Mantan pemain Timnas Bola Voli Indonesia, H. Uus Susansyah, menyatakan dukungannya terhadap model Koperasi Olahraga yang sedang dikembangkan oleh Akademi & Klub Bola Voli AA Garut. Dukungan ini ia sampaikan setelah bertemu dengan Direktur AA Garut, Fajar Santika (Dpanji), dalam diskusi strategis yang membahas masa depan industri bola voli di Garut.

Sebagai atlet yang pernah membawa Indonesia meraih medali perunggu SEA Games 2001 dan medali emas SEA Games 2003, H. Uus memiliki pengalaman panjang dalam dunia voli, baik sebagai pemain nasional maupun di kompetisi profesional Proliga. Ia memahami tantangan yang dihadapi para atlet dan klub dalam mengembangkan olahraga ini secara berkelanjutan.

“Saya sangat mengapresiasi inisiatif ini. Koperasi bisa menjadi solusi bagi kesejahteraan atlet dan pelaku olahraga, tidak hanya di Garut tetapi juga di daerah lain. Jika dikelola dengan baik, koperasi dapat menjadi wadah bagi atlet, pelatih, dan klub untuk berkembang tanpa terlalu bergantung pada sponsor besar atau pendanaan yang tidak menentu,” ujar H. Uus.

Membangun Ekosistem Voli yang Lebih Mandiri

Pertemuan antara H. Uus dan Fajar Santika membahas bagaimana koperasi dapat menjadi pilar utama dalam membangun industri voli yang lebih mandiri. Selama ini, banyak akademi dan klub voli di Indonesia bergantung pada sponsor dan pendanaan eksternal, yang sering kali tidak stabil. Dengan adanya koperasi, diharapkan sumber daya dapat dikelola dengan lebih baik untuk mendukung keberlangsungan akademi, kesejahteraan atlet, serta pengembangan industri olahraga secara keseluruhan.

Fajar Santika menjelaskan bahwa AA Garut ingin menjadi pelopor dalam menerapkan model koperasi olahraga, di mana semua pihak yang terlibat dalam ekosistem voli—mulai dari atlet, pelatih, klub, hingga pengusaha lokal—bisa bekerja sama dalam satu sistem yang saling menguntungkan.

Dukungan dari legenda seperti H. Uus sangat berarti bagi kami. Ini bukan hanya tentang akademi dan klub, tetapi juga tentang membangun industri voli yang lebih profesional dan berkelanjutan. Kami ingin model koperasi ini menjadi contoh bagi daerah lain dalam mengelola olahraga secara lebih modern,” kata Fajar.

Dari Atlet ke Industri Olahraga

Selain membahas model koperasi, H. Uus juga menekankan pentingnya membuka lebih banyak peluang bagi mantan atlet agar tetap bisa berkontribusi dalam dunia voli setelah pensiun. Ia menyoroti bahwa banyak mantan atlet yang memiliki pengalaman dan keterampilan luar biasa tetapi kesulitan mencari tempat untuk terus berkarya.

“Banyak atlet yang setelah pensiun kebingungan mencari pekerjaan. Dengan adanya koperasi, kita bisa menciptakan lapangan kerja baru di sektor olahraga, baik itu sebagai pelatih, pengelola akademi, atau bahkan pengusaha di industri perlengkapan olahraga,” tambahnya.

Sebagai seorang aparatur sipil negara (ASN), H. Uus juga memiliki pengalaman luas di berbagai instansi pemerintahan. Ia pernah bertugas di Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Provinsi Jawa Barat, kemudian berpindah ke Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Provinsi Jawa Barat, dan kini bertugas sebagai staf di Samsat Garut. Dengan latar belakang ini, ia juga melihat potensi besar dalam mengembangkan sport tourism di Garut melalui industri bola voli.

“Garut punya potensi besar dalam sport tourism. Dengan semakin berkembangnya bola voli di daerah ini, saya berharap Garut bisa menjadi destinasi bagi event olahraga yang menarik perhatian wisatawan dan investor,” ujarnya.

Langkah Selanjutnya

Setelah pertemuan ini, AA Garut akan terus berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk memperkuat konsep koperasi dan mulai mengimplementasikannya secara bertahap. Dukungan dari figur seperti H. Uus Susansyah menjadi dorongan besar bagi akademi dalam merealisasikan visi ini.

Dengan sinergi antara atlet, akademi, komunitas, dan industri, diharapkan model Koperasi Olahraga AA Garut bisa menjadi contoh bagi pengembangan industri bola voli di Indonesia serta menciptakan ekosistem yang lebih profesional, mandiri, dan berkelanjutan. (*)

0 Komentar :

Belum ada komentar.