Berandamedia.com – Dalam momentum peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-80, Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Energi Sumber Daya Mineral (Disperindag ESDM) Kabupaten Garut, Ridwan Effendi, S.Stp., M.Si., mengajak seluruh masyarakat untuk merenungkan kembali makna kemerdekaan sebagai energi penggerak menuju kemandirian ekonomi daerah.
Menurutnya, perjuangan para pendiri bangsa bukan hanya sebatas merebut kemerdekaan politik, tetapi juga membuka jalan agar bangsa ini berdiri di atas kaki sendiri dalam bidang industri, perdagangan, dan energi.
“Kemerdekaan yang diwariskan kepada kita adalah amanah besar. Tugas kita hari ini adalah bagaimana mengisinya dengan membangun kemandirian, memajukan industri lokal, memperkuat perdagangan, dan mengelola energi dengan bijak untuk kesejahteraan rakyat,” ujar Ridwan.
Hilirisasi Industri sebagai Strategi Nasional
Ridwan menekankan, salah satu langkah penting yang sejalan dengan semangat kemerdekaan adalah hilirisasi industri, yang kini menjadi program strategis nasional. Melalui hilirisasi, produk-produk lokal tidak hanya dijual dalam bentuk bahan mentah, tetapi diolah menjadi barang bernilai tambah tinggi.
“Hilirisasi adalah wujud nyata kemandirian ekonomi. Dengan mengolah potensi yang ada di Garut, seperti kopi, kulit, pertanian, hingga energi, kita tidak hanya memperkuat daya saing, tetapi juga membuka lapangan kerja dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” jelasnya.
Ia menegaskan bahwa hilirisasi bukan hanya jargon pemerintah pusat, tetapi juga harus menjadi komitmen daerah, termasuk Garut, agar mampu berdiri sejajar dengan daerah lain dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.
Kemandirian Ekonomi sebagai Wujud Kemerdekaan
Ridwan menambahkan, kemerdekaan harus dimaknai lebih dari sekadar seremoni tahunan. Bagi sektor industri dan perdagangan, kemerdekaan berarti memperjuangkan produk dalam negeri agar berdaya saing, membuka akses pasar yang lebih luas, serta mendorong UMKM naik kelas.
“Garut memiliki potensi industri kreatif, produk pertanian, hingga energi terbarukan yang luar biasa. Jika semua potensi ini kita kelola dengan semangat gotong royong, inovasi, dan hilirisasi, maka kemandirian ekonomi bukan lagi sekadar cita-cita, tetapi kenyataan,” imbuhnya.
Energi untuk Generasi Mendatang
Selain itu, Ridwan juga menyoroti pentingnya pengelolaan sumber daya energi. Baginya, kemerdekaan sejati adalah memastikan ketersediaan energi yang berkelanjutan bagi generasi mendatang.
“Kita harus mampu menjaga keseimbangan antara kebutuhan energi saat ini dan kelestarian lingkungan. Semangat kemerdekaan harus mendorong kita mengembangkan energi bersih dan terbarukan, agar anak cucu kita tetap menikmati manfaatnya,” jelasnya.
Menyatukan Semangat, Membangun Garut
Mengakhiri refleksinya, Ridwan mengajak seluruh masyarakat Garut untuk menjadikan kemerdekaan sebagai momentum memperkuat persatuan dan kerja sama.
“Semangat kemerdekaan tidak akan bermakna tanpa kebersamaan. Mari kita wujudkan Garut yang mandiri, berdaya saing, dan berkeadilan melalui kerja nyata di sektor industri, perdagangan, energi, dan hilirisasi. Inilah cara kita menghormati jasa para pahlawan,” pungkasnya. (*)
0 Komentar :
Belum ada komentar.