Berandamedia.com – Talk Show Diasporic Muhammadiyah bertajuk Kader Berdaya akan diselenggarakan besok, 27 Februari 2025, menghadirkan tokoh-tokoh Muhammadiyah dan pejabat daerah untuk membahas peran kader diaspora dalam menyukseskan program pemerintah dan memberdayakan umat.
Acara ini akan menghadirkan narasumber utama, yakni Nurdin Yana (Sekretaris Daerah Kabupaten Garut), Enjang Tedi, Asep Burhan, dan Ijang Faisal, yang akan mengupas tuntas berbagai aspek sinergi antara Muhammadiyah dan pemerintah dalam bidang pendidikan, ekonomi, kesehatan, sosial, serta politik.
Diskusi akan menyoroti bagaimana Muhammadiyah, khususnya kader diaspora yang tersebar di berbagai daerah dan sektor, dapat menjadi mitra strategis pemerintah dalam menjalankan kebijakan pembangunan yang berbasis pada kepentingan masyarakat. Dengan jaringan dan pengalaman kader Muhammadiyah, sinergi ini diharapkan mampu mempercepat implementasi program pemerintah, khususnya dalam sektor pendidikan, kesehatan, ekonomi, dan pembangunan sosial.
Kolaborasi ini mencakup berbagai aspek, seperti penguatan sektor pendidikan melalui peningkatan kualitas sekolah Muhammadiyah, optimalisasi peran Muhammadiyah dalam program kesehatan daerah, serta partisipasi aktif dalam kebijakan ekonomi dan sosial-politik yang berpihak pada kesejahteraan umat.
Salah satu isu penting yang akan dibahas adalah bagaimana kader Muhammadiyah bisa mengakses dan memanfaatkan program-program pemberdayaan ekonomi yang disediakan oleh pemerintah, seperti bantuan UMKM, penguatan koperasi, hingga peluang investasi daerah. Dalam diskusi ini, akan diidentifikasi berbagai tantangan dan strategi untuk memastikan program tersebut benar-benar dimanfaatkan secara optimal oleh umat.
Selain itu, Muhammadiyah juga berperan dalam mengawal kebijakan agar program-program ini tepat sasaran dan tidak hanya menguntungkan kelompok tertentu. Dengan pendekatan yang berbasis keumatan, Muhammadiyah diharapkan dapat menjadi penggerak utama dalam pemanfaatan berbagai bantuan dan program ekonomi bagi masyarakat luas.
Kader Muhammadiyah yang berada di birokrasi daerah, dunia akademik, dan sektor bisnis memiliki peran strategis dalam memastikan bahwa kebijakan pemerintah sejalan dengan nilai-nilai Islam berkemajuan. Diskusi ini akan membahas strategi Muhammadiyah dalam mengoptimalkan program pemerintah tanpa kehilangan independensi dan tetap kritis terhadap kebijakan yang tidak berpihak kepada umat.
Selain itu, Muhammadiyah juga memiliki peran dalam penguatan amal usaha Muhammadiyah (AUM) melalui program pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur yang tersedia. Dengan mengelola dan mengoptimalkan sumber daya ini, AUM dapat semakin berkembang dan memberikan dampak luas bagi masyarakat.
Sejauh mana program-program pemerintah yang diluncurkan di daerah benar-benar sesuai dengan kebutuhan masyarakat? Apakah Muhammadiyah memiliki peran dalam perumusan kebijakan tersebut? Pertanyaan-pertanyaan ini akan menjadi bagian dari pembahasan evaluatif dalam diskusi ini.
Muhammadiyah, dengan prinsip amar ma’ruf nahi munkar, diharapkan tetap mampu menjaga independensinya dengan memberikan kritik konstruktif terhadap kebijakan pemerintah daerah yang kurang berpihak kepada kepentingan umat. Evaluasi ini bertujuan untuk memastikan bahwa kebijakan yang diterapkan benar-benar berdampak positif bagi masyarakat dan tidak hanya bersifat seremonial atau administratif semata.
Hasil dari diskusi ini diharapkan dapat melahirkan rekomendasi konkret yang akan disampaikan kepada pemerintah sebagai masukan dari Muhammadiyah dalam menyukseskan pemerintahan baru. Dengan pengalaman panjang dalam bidang pendidikan, sosial, dan ekonomi, Muhammadiyah siap berperan sebagai mitra strategis pemerintah dalam mewujudkan pembangunan yang berkeadilan dan berorientasi pada kesejahteraan umat.
Acara ini menjadi momentum penting bagi kader diaspora Muhammadiyah untuk menguatkan perannya dalam birokrasi, dunia usaha, dan berbagai sektor lainnya agar lebih berdaya dalam memberikan kontribusi nyata bagi bangsa dan negara. (*)
0 Komentar :
Belum ada komentar.